Jumat, 06 Mei 2011

FIRE ASSAY

PENGETESAN KADAR EMAS

Ada banyak cara dalam melakukan pengetesan kadar emas, salah satunya dengan metode Fire Assay. Metode yang telah lama sejak ratusan tahun lalu dimana emas ditemukan. Tidak begitu jelas sejak kapan metode ini ditemukan, namun yang pasti metode ini masih dipercaya adalah metode pengetesan kadar emas yang termurah dan terakurat hingga saat ini, bahkan kemapuan dari metode ini bisa menyamai pengetesan kadar emas dengan menggunakan mesin X-ray. Tingkat akurasi dari metode ini bisa mencapai 0.04%, dan sangat ideal jika dilakukan pada objek dengan kadar emas antara 33% - 92%. Metode Fire Assay lebih menekankan pada sifat – sifat logam pada kondisi tertentu terhadap suhu dan sifat kimianya.
Secara garis besar ada metode Fire Assay dibagi menjadi 3 proses besar yaitu :
1.      Inquartation.
2.      Cupellation.
3.      Parting.
Inquartation adalah proses menjadikan kandungan emas dalam sampel menjadi ¼ dari total beratnya. Logam yang diditambahkan agar rasio emas dalam sampel menjadi lebih kecil adalah Perak. Perak dipilih karena mempunyai perak mempunyai sifat yang hampir sama dengan emas, diantaranya yaitu mempunyai luas penampang unsur yang hampir sama. Sifat dari perak yang seperti ini akan bermanfaat dalam proses selanjutnya yaitu Cupellation. Perak juga mudah dilarutkan oleh Asam Nitrat (HNO3) menjadi garam terlarut.
Cupellation adalah proses penyerapan unsur selain emas dan perak oleh cupel melalui pori – porinya. Ini adalah proses pemisahan pertama antara emas dan logam lain selain perak. Seperti yang telah saya sampaikan diatas, bahwa emas dan perak tidak akan bisa ikut terserap oleh cupel karena luas penampang perak yang lebih besar dari pada pori – pori cupel. Cupel adalah sejenis keramik yang terbuat dari magnesium yang telah dikeringkan dengan jangka waktu lama tanpa melalui proses pembakaran. Ada beberapa jenis cupel yang ada dan digunakan dalam metode fire assay ini, namun hanya ada 2 jenis cupel yang umum digunakan yaitu magnesia cupel dan bone ash cupel. Bahan dasar dari kedua jenis cupel ini sangat berbeda sehingga menghasilkan karakter yang berbeda pula. Sesuai namanya Magnesia cupel terbuat dari magnesium, dengan sifat yang keras, tidak mudah pecah, tahan panas, dan mempunyai daya serap yang lebih kecil dari Bone Ash Cupel. Bone Ash Cupel terbuat dari abu tulang yang telah dipadatkan, jenis dari cupel ini mempunyai daya serap yang sangat baik, namun mudah pecah dan rentan dengan suhu panas. Proses Cupellation memanfaatkan sifat dasar logam pada suhu tertentu agar dapat dipisahkan, dalam hal ini cupellation menggunakan suhu sebesar 1100o Celcius. Dengan alasan titik lebur emas adalah 1064o Celcius.
Parting adalah proses pemisahan emas dengan menggunakan asam nitrat atau HNO3. Dalam proses ini emas hanya dipisahkan dari perak oleh asam nitrat. Perak dilarutkan oleh asam nitrat dalam bentuk Perak Nitrida, sehingga hanya emas yang tersisa dalam proses ini. Dan hasil dari proses inilah yang nantinya akan kita ukur untuk menghitung kadar emas. 

...:::YANU ISMADI::::... 

1 komentar:

  1. Malam, Mas. Mas, untuk mengurangi error yang terjadi dalam proses, apa saja yang harus dilakukan atau dikontrol? Terima kasih

    BalasHapus